Senin, 18 Mei 2015

Biografi Raden Ajeng Kartini

   Raden Ajeng Kartini adalah tokoh Emansipasi Perempuan Indonesia.Beliau bercita-cita mengangkat derajat kaum perempuan Indonesia melalui bidang pendidikan,agar kaum perempuan mendapat hak dan kecakapan yang sama dengan kaum laki-laki

   Raden Ajeng Kartini lahir di Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada tanggal 21 April 1879.
Ayahnya bernama R.M.Adipati Sosroningrat,Bupati Jepara. Kartini hanya mengenyam pendidikan sekolah rakyat. Sebenarnya beliau ingin melanjutkan sekolah lagi, tetapi tidak diizinkan oleh orang tuanya.
Sebagai seorang gadis, pada waktu itu ia harus menjalani masa pingitan hingga sampai pada waktunya menikah. Itu merupakan adat yang harus dijalani pada waktu itu.



    Raden Ajeng Kartini mempunyai kegemaran membaca. Dari kegemarannya membaca buku, wawasan pemikirannya menjadi terbuka lebar, apalagi setelah membandingkan dengan keadaan perempuan di Eropa.
Sejak itulah timbul niatnya untuk memajukan perempuan indonesia melalui pendidikan.
Raden Ajeng Kartini mendirikan sekolah untuk gadis-gadis di Jepara. Waktu itu muridnya hanya sembilan orang yang terdiri atas kerabat atau familinya.

   Disamping memberikan pengetahuan kepada para muridnya, Kartini juga banyak menulis surat untuk temannya di Negeri Belanda. Dalam isi suratnya ia menuliskan cita-citanya untuk menuntut persamaan hak antara laki-laki dan perempuan.

   R.A. Kartini menikah pada tahun 1903 dengan R.M. Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang.
Meskipun sudah menikah R.A. Kartini tetap melanjutkan cita-citanya, yakni mendirikan mendirikan sekolah anak perempuan dirumahnya. Cita-cita R.A. Kartini tersebut mendapatkan dukungan dari suaminya tercinta.

   R.A. Kartini meninggal dunia dalam usia yang relatif muda, yakni dalam usia 25 tahun, sehingga ia tidak dapat mengenyam hasil jerih payahnya. R.A. Kartini meninggal dunia pada tanggal 17 September 1904 sesudah melahirkan putera pertamanya yang diberi nama R.M. Susalit. Ibu Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Rembang. Sebuah buku berjudul 'Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang merupakan kumpulan surat-suratnya. Dalam buku tersebut terdapat buah pikiran Kartini yang mendorong persamaan hak dan kewajiban antara kaum laki-laki dan perempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar